Tuesday, September 25, 2012

Tumpeng Nasi Kuning

Tumpeng kuning ini untuk syukuran Ulang tahun orang tercinta. Saya memilih Tumpeng kuning karena maknanya menggambarkan kekayaan nilai moral yang tinggi untuk ungkapan rasa syukur dan  kegembiraan.

Untuk saya pribadi makna dari sebuah Tumpeng Tradisional Indonesia adalah hasil karya yang memerlukan perencanaan belanja bahan yang lengkap dengan segala garnish sebagai hiasannya, kerja yang memerlukan kesabaran dalam waktu yang cukup panjang dari berbagai lauk yang harus dimasak, pengetahuan cara memasak sayuran agar terlihat segar, serta cara penataan dan menghias Tumpeng untuk menghasilkan tampilan tumpeng yang menggoda selera.
Terakhir namun penting untuk diketahui juga adalah waktu penyajian tumpeng yang mendekati dengan saat acara makan berlangsung, akan lebih menambah kelezatan tumpeng yang masih hangat dan segar.

Singkatnya, Tumpeng merupakan representasi dari lengkapnya pengetahuan dasar memasak seseorang untuk disebut menguasai masakan Indonesia. Betapa hebatnya Nenek moyang kita sudah meninggalkan warisan pengetahuan Management yang lengkap dengan cara praktis dan nyata untuk sebuah Tumpeng ini. Mulai dari Planning, Organizing, Actuating, Controling dan Representing lengkap deh.

Tantangan terbesar saya yang tidak berada di Indonesia adalah mencari peralatan kelengkapan untuk menyajikan tumpeng, misalnya tampah, cetakan kerucut tumpeng dan kelengkapan bumbu untuk masakan tumpeng.
Cetakan Kerucut tumpeng serta alas daun pisang sintetis (terbuat dari terpal plastik), merupakan peralatan wajib saat saya harus pindah dari tanah air menuju pos dimana suami saya bertugas.
Tampah untuk alas tumpeng saya ganti dengan alas pot bunga besar yang kebetulan bisa saya beli di toko perlengkapan tanaman. Dengan membungkusnya dengan alumunium foil, maka tampilan alas pot bunga pantas disajikan diatas meja.
Ikan teri asin yang tidak dijual di Noumea mengharuskan saya membuat sendiri teri asin dari ikan teri basah yang dijual frozen di supermarket.

Sudah menjadi tradisi setiap syukuran spesial saya selalu membuat tumpeng. Umumnya lauk untuk Tumpeng ada 7 macam, yang juga bermakna pada keistimewaan angka 7 baik secara adat maupun keyakinan dalam beragama.
Lauk Tumpeng ini : Perkedel, Telur Dadar, Daging Empal, Udang goreng, Ayam goreng, Teri kacang,   dan Rempeyek. Setiap lauk ini memiliki philosopy atau makna tersendiri (silakan googling di internet ya untuk maknanya masing-masing)
Sayurannya berupa : Urap sayuran dengan serundeng kelapa. Sebagai garnish sayuran : ketimun, tomat, daun bawang, saledri, radish, dan daun piterseli.

Kali ini saya tidak begitu sibuk karena dibantu asisten. Saya membuat garnish, carving / ukiran radish dan wortel sebagai hiasannya. (Klik disini untuk melihat cara mengukir sayurannya.)
Tumpeng ukuran sedang ini menggunakan 2 kg beras dan 0,5 kg beras ketan. Untuk sekitar 30 porsi.
(Klik disini untuk resep tumpengnya.)
Resep Ayam Goreng klik disini
Resep Empal Gepuk klik disini
Resep Rempeyek klik disini
Resep Urap sayuran klik disini
Resep Perkedel Kentang klik disini
Untuk resep telur dadar dan udang goreng yang simple pembuatannya saya tidak melampirkan disini karena saya yakin teman-teman sudah biasa memasaknya didapur.
Tumpeng Nasi Kuning Ulang Tahun 
Saat pemotongan Nasi Tumpeng Kuning

Kebetulan bersamaan waktunya dengan Perayaan Ulang Tahun Group FB Food Blogger Indonesia yang pertama, maka saya ikut meramaikan acara Challenge #6 ini dengan tema : Indonesian Festive Rice (IDFB Challenge #6). Semoga Food Blogger Indonesia makin berjaya.

Logo Indonesian Food Blogger IDFB Challenge #6 



No comments:

Kreasi Dapur Iis Sukendar

Hasil dari Dapur